Menghidupkan Kembali Budaya Banyumas Melalui Memoar Lengger Narsih
Banyumas — Hetero Space kembali menjadi tempat digelarnya pertunjukan kebudayaan. Acara yang digelar pada, Selasa (30/9) ini menghadirkan pertunjukan yang bertajuk Memoar Lengger Narsih: Ritus Baritan. Hadirnya acara ini sebagai upaya untuk menghidupkan kembali nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Banyumas melalui seni pertunjukan lengger.

Karya ini mengisahkan perjalanan dan pengalaman seniman lengger Narsih, yang perannya begitu penting dalam menjaga tradisi kesenian sekaligus memberdayakan perempuan di ranah budaya.
Ritus Baritan sendiri merupakan bagian dari tradisi masyarakat Banyumas yang berkaitan dengan ritual kesuburan dan tolak bala. Di masa lalu, masyarakat melakukan Baritan sebagai bentuk syukur atas hasil panen sekaligus permohonan keselamatan. Melalui pertunjukan ini, kisah tersebut dihadirkan kembali dalam konteks masa kini, di mana Narsih digambarkan membantu seorang petani muda menghadapi ancaman gagal panen dengan menggelar ritus Baritan.
Pertunjukan dibagi menjadi empat babak sesuai pakem lengger klasik, yakni klenengan, lenggeran, badhutan, dan baladewan. Narsih tampil sebagai penari utama diiringi oleh penayangan calung yang mayoritas beranggotakan perempuan. Acara ini cukup mengundang antusiasme para penonton. Selain karena acaranya yang bagus, ditambah dengan dekorasi panggung pertunjukan yang memperkuat nuansa ritual agraris khas Banyumas.

Lebih dari sekadar pertunjukan, Memoar Lengger Narsih: Ritus Baritan juga berfungsi sebagai ruang refleksi atas peran perempuan dalam melestarikan budaya.
Dengan adanya kehadiran karya ini menegaskan bahwa tradisi bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan juga sumber inspirasi yang hidup. Dalam tangan para pelaku seni seperti Narsih, nilai-nilai lokal terus tumbuh menjadi kekuatan budaya yang tak lekang oleh waktu.
Kunjungi laman Hetero Space Banyumas untuk update info event terkini.