Sejarah Coworking Space

Dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang ditandai oleh revolusi industri, penulis tertarik dengan berbagai macam output dan hasil dari perkembangan yang ada saat ini. Salah satunya perkembangan tempat yang berguna dalam meningkatkan produktivitas untuk menyelesaikan tugas perkuliahan hingga pekerjaan. Penulis rasa coworkers sudah tau tempat apa itu hehe, iya betul sekali “Coworking space” jawabnya. Yuk kita belajar bersama mengenai bagaimana asal muasal dan sejarah coworking space itu sendiri. Baca alinea selengkapnya ya peeps.

Sebelumnya penulis ingin mengutip kalimat dari bapak pendidikan bangsa, Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang mengatakan “Anggaplah setiap tempat sebagai tempat belajar, dan setiap orang sebagai guru”. Sedikit menyinggung juga apa yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara, “Pendidikan ialah hal yang sangat fundamental dan akar dari segala kelebihan dari diri suatu bangsa”. Pasti coworkers bertanya-tanya mengenai korelasi dan relevansi dari quote itu dengan topik yang akan dibahas kali ini. Berdasarkan kutipan kalimat diatas, penulis mengejawantahkan dalam kondisi dan situasi yang sedang berkembang pada abad ke-21 ini, semua tempat bisa digunakan sebagai tempat ajar dan belajar. Bisa di masukan juga bahwa jadikan setiap tempat itu juga sebagai tempat bekerja. Sungguh luar biasa bukan pemikiran tokoh bangsa kita yang begitu visioner dan hal ini layak untuk mendapatkan apresiasi. Pemikiran beliau pada dasarnya menggarisbawahi sifat fleksibilitas. Coworking space hadir untuk merealisasikan tempat yang fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai kalangan bekerja memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan. Waduh terlalu banyak prolog sepertinya, yuk langsung kita bahas inti Sejarah Coworking Space nya.

Sejarah Coworking Space sendiri berawal dari ide Stefan Leitner-Sidl dan Michael Pöll pada tahun 2002 di Wina, Austria. Mendirikan coworking space pertama di dunia bernama Schraubenfabrik, ide ini awalnya bertujuan untuk membuat pusat entrepreneurship bagi para pegiat start-up. Kemudian berkembang semakin pesat, karena konsep dari coworking space yang relevan dengan kebutuhan dan keinginan banyak orang di dunia. Namun jauh sebelum itu menurut beberapa literatur, pada tahun 1995 di Jerman sudah didirikan kantor yang berguna untuk peningkatan kemampuan masyarakat Jerman dalam penggunaan Komputer. Pemikiran seorang pendirinya yaitu Bernard “Brian” DeKoven yang ingin membuat kantor berisi dari berbagai macam profesi agar dapat tercipta iklim kolaboratif, setara, dan tanpa adanya bos. Tempat itu dikenal dengan nama C-Base Station.

Di Indonesia sendiri secara sah, konsep coworking space diterapkan oleh anak muda Bandung bernama Yohan Totting pada tahun 2010 dengan nama Hackerspace Bandung. Alasan pengembangan Hackerspace Bandung ini juga berawal dari keinginan Totting menemukan tempat kerja bagi freelancer yang tidak monoton, mampu memberikan ide kreatif, namun tetap bisa memperkuat komunitas yang ada di tempat tersebut. Seiring berjalannya waktu, coworking space mulai banyak didirikan di Indonesia dan menjadi trend di berbagai kalangan di Indonesia saat ini.

Jadi seperti itu sejarah coworking space secara singkat yang penulis dapatkan dari beberapa sumber. Semoga bisa menambah wawasan dan kemampuan kognisi coworkers yah. Terimakasih dan salam hangat dari penulis. Semangat menjalani hari!

Share:

Leave a comment